Ilustrasi PD Pasar Jaya, pasar tradisional modern yang memberdayakan petani dan UMKM, menggambarkan interaksi langsung antara produsen dan konsumen di DKI Jakarta.
Jakarta, – Mediarjn.com – Mengapa penguatan akses pasar bagi petani dan pelaku usaha kecil (UMK) menjadi penting? Karena selama ini, struktur pasar yang timpang menyebabkan nilai tambah lebih banyak dinikmati pengusaha besar, sedangkan petani dan UMK tetap berada pada posisi tawar yang lemah. Oleh sebab itu, siapa yang bertanggung jawab mengambil langkah korektif? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui PD Pasar Jaya, menjawab tantangan ini dengan komitmen nyata.
Peringatan Ini Difokuskan
Fokus kebijakan ini terletak pada pengembangan pasar khusus bagi petani dan pelaku UMK, yang bertujuan untuk memfasilitasi pemasaran langsung produk ke konsumen. Kapan hal ini mulai dijalankan? Saat ini, PD Pasar Jaya telah menyusun strategi yang mencakup kemitraan multipihak demi percepatan pelaksanaannya.
Sementara itu, pelaksanaannya difokuskan
Wilayah DKI Jakarta menjadi titik awal transformasi pasar rakyat yang berkeadilan, khususnya bagi produsen mikro seperti petani urban dan pelaku UMK pangan. Bagaimana strategi ini akan dijalankan? Melalui kolaborasi dengan sektor swasta, lembaga non-pemerintah, serta komunitas petani dan UMK lokal, PD Pasar Jaya akan menciptakan pasar yang efisien, berkeadilan, dan langsung menghubungkan produsen dengan konsumen.
Langkah tersebut tidak hanya mengefisienkan mata rantai distribusi, tetapi juga menyeimbangkan struktur margin, yang selama ini merugikan produsen kecil. Melalui model pasar khusus, petani dapat menjual langsung produknya tanpa melalui tengkulak atau perantara yang memangkas nilai ekonomis hasil tani.
Menurut PD Pasar Jaya, inisiatif ini lebih dari sekadar transformasi ekonomi – ini adalah pemberdayaan. Saat petani dan pelaku usaha kecil diberdayakan secara strategis dalam merencanakan, memasarkan, dan menjual produknya, maka mereka akan mendapatkan posisi tawar yang setara di pasar modern.
Dengan demikian, ekonomi lokal Jakarta akan semakin inklusif dan berkelanjutan.
Tidak hanya untuk produsen, masyarakat pun diuntungkan. Keberadaan pasar ini memastikan ketersediaan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau dan kualitas terjamin. Artinya, proyek ini menyentuh dua sisi: kesejahteraan pelaku usaha dan ketahanan pangan warga kota.
Langkah progresif ini menjadi contoh bagaimana pemerintah daerah dapat menjadi katalis perubahan melalui kebijakan publik yang inklusif, berbasis kolaborasi, dan berpihak pada yang kecil. Dalam era disrupsi dan ketimpangan, kebijakan seperti ini menjadi oase yang menjanjikan keadilan ekonomi.
(Red)