Diduga Terkait Pileg, Pemred Koran Mediasi Diacam Oleh Puluhan Orang Tak Dikenal

https://mediarjn.com/wp-content/uploads/2024/04/IMG_20240406_214427.jpg

Bekasi – Puluhan orang tak dikenal (OTD) mengancam dan mendatangi rumah Pirlen Sirait pemimpin redaksi (Pemred) koranmediasi.com di Perum Permata Serang Baru Sukasari Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jumat (5/4/2024) malam.

Kehadiran orang-orang tak dikenal yang melontarkan kalimat kasar dan pengancaman tersebut juga didengar dan disaksikan oleh istri dan ketiga anaknya yang masih kecil, sehingga mengakibatkan ketakutan dan trauma.

Menurut Pirlen, pada malam kejadian dirinya buru-buru membuka pintu rumahnya ketika mendengar ada orang berteriak dan mengetuk pintu rumah dengan keras.

“Awalnya dari dalam rumah saya dengar teriakan dan mengetuk pintu rumah saya dengan sangat keras. Pas saya buka, puluhan orang langsung datang menghampiri saya dan bertanya yang namanya Pirlen, Bapak ya?,” ucap Pirlen menirukan kata OTD tersebut.

Mendengaar pertanyaan itu, Pirlen yang merasa tidak punya musuh langsung menjawab, “ya”. Anehnya, sekitar tiga dari OTD itu langsung mendorong Pirlen.

“Saya menjawab ia benar saya Pirlen, ada apa nyari saya dan mereka mengatakan, ini bulan puasa kenapa ganggu-ganggu Ketua DPC. Saya tanya kembali Ketua DPC mana, namun mereka hanya berteriak-teriak mengeluarkan kata-kata kasar dan pengancaman,” ucap Pirlen.

Pengancaman yang diucapkan oleh gerombolan oknum tersebut, menurut Pirlen tidak sangat tepat.

“Pengancaman yang mengatakan akan mengusir saya dari Bekasi, dengan mengucapkan kata-kata kasar “kamu itu Batak, Kristen juga jangan macam-macam ganggu Ketua DPC, kami usir kamu dari Bekasi, ancam mereka kepada saya, bahkan ada juga teriakan dari luar mengatakan akan membunuh saya,” ungkap Pirlen.

Tidak sampai disitu, lanjut Pirlen, yang berada di luar rumah juga ikut melakukan pelemparan ke rumah Pirlen.

“Orang-orang tersebut tidak hanya mengeluarkan ucapan kasar, tapi yang berada di luar rumah juga melempari rumah saya,” ungkapnya.

Parahnya, gerombolan yang memasuki rumah dengan membentak dan memaki-maki itu, Pirlen menduga juga hendak melakukan pemukulan.

“Sembari mendorong-dorong dan mendekati, dugaan saya mereka hendak melakukan pemukulan namun tidak jadi karena istri saya datang melerai dengan berdiri di depan saya sembari menanyakan “ada apa”, kata istri saya dengan nada ketakutan,” tutur Pirlen.

Kendati demikian, melihat arogansi gerombolan tersebut Pirlen memohon agar dibicarakan dengan baik-baik.

“Saya sempat memohon agar dibicarakan pelan-pelan karena ada istri dan anak-anak saya GS (12), MS (9) dan LS (2) tahun yang menyaksikan dan mendengar cacian dan intimidasi, namun mereka tetap melakukan tindakan anarkis dan arogan,” jelasnya.

Tak terima atas perlakukan itu, Pirlen pun melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi.

“Tadi malam saya melaporkan ke Polres Metro Bekasi dengan nomor:LP/B/1105/IV/2024/SPKT/POLRES METRO BEKASI/POLDA METRO JAYA, dugaan tindak pidana pengancaman UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam pasal 336 KUHP dan atau 449 ayat 1,” terang Pirlen.

Pirlen berharap Polres Metro Bekasi segera menangkap para pelaku sekaligus dalangnya dan mengungkap motif pengancaman tersebut. Pasalnya, kedatangan OTD ke rumahnya diduga ada kaitan dengan pelaksanaan Pileg 2024 di Kabupaten Bekasi.

Pirlen juga minta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) melakukan pendampingan kepada ketiga anaknya yang masih kecil.

“Saya juga berharap Pemda Kabupaten Bekasi melalui Dinas P3A turun tangan sebagai pendampingan karena sejak kejadian itu isteri dan anak-anak saya ketakutan sebab khawatir kejadian itu terulang kembali,” paparnya.

“Untuk mengetahui siapa dalangnya, saya masih sedang mengumpulkan bukti-bukti, baik berupa rekaman video, telepon dan juga pesan Whatsapp. Saya yakin dan sangat berharap pihak penegak hukum bisa memproses secepatnya. Dengan teknologi yang sudah dimiliki, saya yakin dalam waktu cepat bisa terungkap,” pungkas.

(Redaksi).