Bekasi – Dalam upaya pencegahan terjadinya tindakan kejahatan di jalan, tawuran, juga perang sarung di wilayah Kecamatan Cibitung, unsur Forkopimcam Cibitung bersama pihak sekolah, pihak keluarga dan lingkungan se-Kecamatan Cibitung melakukan penandatanganan “Komitmen Bersama”.
Kegiatan yang di pimpin langsung oleh Camat Cibitung Encun Sunarto, SE. MM. KP., dan dihadiri oleh Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran, Koramil 01/ Cibitung, kepala desa, kepala sekolah, tokoh pemuda, tokoh agama serta masyarakat se-Kecamatan Cibitung ini digelar di aula kantor Kecamatan Cibitung pada Rabu (20/3/2024) pagi.
Dikatakan Encun Sunarto, tujuan dari penandatanganan komitmen bersama itu semata-mata bentuk peryataan sikap keseriusan dalam pencegahan terjadinya tindakan kejahatan di jalan, tawuran dan juga perang sarung, di wilayah Kecamatan Cibitung.
“Menyikapi kejadian yang kemarin, kita bersama unsur Forkopimcam, pihak sekolah dan masyarakat berkomitmen untuk melakukan pencegahan tindakan yang merugikan orang lain. Kami bersama jajaran juga RT/ RW menggiatkan kembali Siskamlingnya. Jika ditemukan remaja yang masih kumpul-kumpul diluar pukul 22:00 WIB, agar diarahkan untuk pulang. Karena waktu rawan itu biasanga malam hari, apalagi bulan puasa dengan alasan untuk membangunkan sahur,” katanya.
“Sebelumya kami bersama tiga pilar aktif melakukan patroli. Pasca kejadian perang sarung kemarin, kami semakin intens. Tujuannya agar wilayah kita kondusif dan suasana Ramadhan ini benar-benar terasa damai dan aman,” jelasnya.
“Selama ini kita juga lakukan himbauan pada masyarakat untuk bersama menjaga kondusifitas. Karena jumlah aparat TNI/Polri yang terbatas, tentunya juga kalau tidak dibantu dengan masyarakat hasilnya tidak maksimal. Jadi peran aktif masyarakat juga sangat kita butuhkan,” jelas Encun,” pungkas Encun.
Sedangkan Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran mengatakan bahwa peran serta orang tua sangat dibutuhkan untuk pengawasan terhadap anak. Dirinya juga berpesan jangan sampai anak-anak menjadi korban atau pelaku tindak kejahatan.
“Tiga pilar ini tidak bisa dipisahkan, dan paling penting adalah orang tua. Orang tua sangat berperan dalam mengawasi anak-anaknya biar tidak menjadi korban ataupun pelaku,” ujarnya.
“Langkah-langkah preventif sudah kita lakukan dengan melakukan patroli. Kami fokuskan pada jam-jam rawan, sebelum dan sesudah sahur. Pada jam malam patroli kita akan membubarkan kerumunan remaja yang masih berkumpul, terutama ditempat umum. Selain itu, kami juga melakukan patroli di tempat rawan kejahatan jalanan pada malam hari,” tuntasnya.
Seperti diketahui, terdapat satu korban jiwa yang melayang saat terjadi perang sarung.
(Redaksi)