Petugas polisi dan awak media melakukan investigasi di lokasi intimidasi jurnalis di Ruko Plaza Bekasi Timur
Bekasi, – Mediarjn.com – Sebuah insiden intimidasi terhadap jurnalis terjadi di kawasan Ruko Plaza Bekasi, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Seorang pria yang diduga preman terekam kamera melakukan tindakan agresif terhadap sejumlah awak media yang tengah melakukan klarifikasi pemberitaan terkait kasus dugaan penipuan perusahaan penyalur tenaga kerja bodong yang sempat viral di platform TikTok. Senin, (28/4/2025).
Peristiwa bermula saat sejumlah wartawan mendatangi lokasi untuk menggali keterangan lebih lanjut. Namun, suasana berubah panas ketika seorang pria mendekati para jurnalis sambil berteriak keras. Dalam video yang diunggah akun Instagram @bekasi24jam, pria tersebut tampak memprovokasi dengan kata-kata kasar. “Lu siapa, lu maunya apa, gue juga nggak ada urusan sama lu ya, jangan mentang-mentang lu wartawan lu bisa seenak jidat lu ya,” teriaknya sambil membuka baju, menunjukkan sikap ingin berkelahi.
Menindaklanjuti laporan yang masuk, Kepolisian Sektor (Polsek) Rawalumbu di bawah koordinasi Kanit Reskrim AKP Ompi Indovina, bergerak cepat dengan mendatangi lokasi kejadian. Kendati demikian, saat aparat tiba, pria yang bersangkutan sudah tidak berada di tempat.
Menurut AKP Ompi Indovina, pihaknya melakukan pendekatan kepada keluarga pria tersebut untuk menggali informasi lebih dalam. “Keluarganya sudah kami temui. Berdasarkan keterangan mereka, anak itu diduga mengalami gangguan kejiwaan. Kami juga melihat obat-obatan medis yang mendukung keterangan tersebut,” jelasnya pada Senin malam (28/4/2025).
Lebih lanjut, pihak kepolisian menyatakan akan mendalami rekam jejak medis pria tersebut di fasilitas kesehatan terkait guna memastikan kebenaran diagnosa dan mengambil langkah penanganan yang tepat.

Insiden ini mendapat sorotan luas di media sosial. Salah satu pengguna, @dwbgss__, mengungkapkan bahwa perilaku pria tersebut memang telah lama meresahkan warga sekitar. “Gue tau itu orangnya, emang sok jago,” tulisnya di kolom komentar unggahan terkait.
Fenomena intimidasi terhadap jurnalis ini menjadi sinyal kuat bahwa upaya perlindungan terhadap kebebasan pers harus semakin diperkuat. Media berperan vital dalam menjaga keterbukaan informasi publik, dan segala bentuk kekerasan terhadap pekerja media tidak dapat dibenarkan.
Ke depan, diharapkan pihak berwajib dan masyarakat dapat bersinergi untuk mencegah aksi premanisme serupa, sehingga tercipta lingkungan yang lebih aman, beradab, dan menghormati kerja-kerja jurnalistik
Redaksi
(Iwan/Pinoy)