Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif"

      "Memperkokoh Ideologi Pancasila, Menuju indonesia Kokoh " - H L P 1 Juni 2025

      "Bangkit Berama Wujudkan Indonesia Kuat" - HKN 2025

      "Bangkit Berama Wujudkan Indonesia Kuat" - HKN 2025

      "Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat" - HKN 2025

Tokoh Masyarakat Apresiasi Penertiban Bangli Kali Baru, Desak Normalisasi Hingga ke Hilir “

 
 

Kabupaten Bekasi, – Mediarjn.com Penertiban bangunan liar (bangli) di sepanjang bantaran Kali Baru Kabupaten Bekasi menuai apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari tokoh masyarakat setempat, Puji, yang menilai langkah Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai upaya penting dalam menjaga tata kelola lingkungan perkotaan. Kamis, (17/4/2025).

Yang Terjadi

Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan penertiban terhadap bangunan liar yang berdiri di bantaran Kali Baru. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk sinergi lintas level pemerintahan dalam menangani persoalan banjir dan pencemaran lingkungan.

Yang Terlibat

Selain pemerintah daerah dan provinsi, masyarakat sekitar juga menjadi pihak yang terdampak dan sekaligus mendukung. Puji, salah satu warga Kampung Kebon, Desa Jejalen Jaya, menyuarakan pandangannya sebagai bagian dari hilir aliran sungai yang turut merasakan dampak langsung dari penyempitan saluran air.

Di Mana Hal Ini Terjadi

Kegiatan penertiban dilakukan secara bertahap sepanjang aliran Kali Baru, khususnya di wilayah yang masuk Kecamatan Tambun Selatan dan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Fokus perhatian publik tertuju pada daerah hilir yang dimulai dari Yapemas hingga Jejalen Jaya, tempat di mana lebar saluran air menyempit hingga hanya sekitar satu meter.

Penertiban Ini Penting

Menurut Puji, jika penanganan hanya dilakukan di bagian hulu tanpa diikuti normalisasi di hilir, maka upaya tersebut akan sia-sia. Ia mengingatkan bahwa air dari hulu akan mengalir deras dan menimbulkan potensi banjir apabila saluran di hilir tidak mampu menampung debit air. Kondisi ini diperparah oleh sempitnya saluran dan keberadaan bangunan liar yang belum ditertibkan.

Tanggapan Masyarakat

Sebagai bentuk komitmen, Puji menyatakan siap menjadi yang pertama menertibkan bangunan miliknya jika dibutuhkan. Ia menegaskan, selama tiga dekade tinggal di Jejalen Jaya, dirinya belum pernah melihat adanya normalisasi menyeluruh terhadap aliran sungai tersebut. Oleh karena itu, ia berharap agar program ini dilanjutkan secara bertahap dan berkelanjutan, demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

Harapannya ke Depan

Tokoh masyarakat ini berharap Camat Tambun Selatan dan Tambun Utara segera meninjau lokasi, membuktikan secara langsung kondisi saluran air, dan memastikan bahwa perbaikan tidak berhenti pada penertiban bangli saja, tetapi mencakup normalisasi secara menyeluruh hingga ke hilir.

“Air sudah naik, padahal tidak sedang hujan. Jika curah hujan meningkat dan hulu tidak selaras dengan hilir, maka banjir akan merendam perumahan dan perkampungan seperti Puri Cendana dan Villa Satu,” ungkap Puji.

Penanganan banjir dan penyelamatan lingkungan tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan pendekatan menyeluruh dari hulu hingga hilir, serta kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Apresiasi yang disampaikan warga seperti Puji menjadi sinyal bahwa masyarakat siap berkontribusi, asalkan program dijalankan secara adil dan Transparan.


Kontributor : (Boy Hutasoit & Frans Simaremare).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif"