Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif "

Tenaga medis UPT Puskesmas Rawat Inap Parsoburan sedang memberikan edukasi pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan sistem jemput bola.

Toba, – Mediarjn.com Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar yang wajib dipenuhi oleh pemerintah di setiap tingkatan. Hal ini sesuai dengan amanat UUD 1945, Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional, serta nilai-nilai Pancasila. Sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, UPT Puskesmas Rawat Inap Parsoburan menerapkan sistem disiplin kerja yang ketat serta strategi jemput bola guna meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Minggu, (16/3/2025).

UPT Puskesmas Rawat Inap Parsoburan, yang dipimpin oleh Ria Agustina Hutabarat, SKM, bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan di wilayah kerja yang mencakup satu kelurahan dan 21 desa. Dengan jumlah pegawai sebanyak 67 orang, termasuk 39 staf puskesmas dan 28 bidan desa, puskesmas ini berupaya memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

Gedung UPT Puskesmas Parsoburan

Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, puskesmas menerapkan sistem kerja berbasis disiplin, termasuk pembagian jadwal kerja tenaga kesehatan ke dalam empat shift: pagi, sore, malam, dan hari libur. Setiap jam kerja diawali dengan apel yang diikuti oleh seluruh pegawai untuk memastikan kesiapan pelayanan. Selain itu, pemanfaatan gedung baru puskesmas juga semakin dioptimalkan untuk mendukung kegiatan yang lebih baik.

Pelayanan kesehatan tidak hanya dilakukan di pusat puskesmas, tetapi juga tersebar di empat Puskesmas Pembantu (Pustu), yaitu:  

  • Pustu Matio (Desa Parsoburan Barat)  
  • Pustu Lumban Lintong (Desa Lumban Lintong)  
  • Pustu Lumban Rau Barat (Desa Lumban Rau Barat)  
  • Pustu Tornagodang (Desa Tornagodang)

Selain itu, terdapat 21 Poskesdes serta empat Polindes yang beroperasi meskipun tidak memiliki bangunan fisik.

Ria Agustina Hutabarat resmi menjabat sebagai Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Parsoburan sejak 22 Maret 2024. Sejak saat itu, berbagai langkah strategis mulai diterapkan guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Tahun 2023, masyarakat banyak mengeluhkan rendahnya disiplin tenaga medis di puskesmas, seperti dokter, perawat, dan bidan yang tidak hadir sesuai standar operasional prosedur (SOP). Hal ini menyebabkan pasien enggan berobat ke puskesmas. Menanggapi kondisi tersebut, Ria Agustina Hutabarat mengambil langkah tegas dengan memperbaiki sistem kerja tenaga kesehatan serta meningkatkan pengawasan pelayanan.

Pada tahun 2024, pencapaian kinerja puskesmas berdasarkan 12 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) meningkat hingga 80%, bahkan beberapa indikator mencapai 100%. Selain itu, fasilitas penunjang seperti dua unit mobil ambulans yang sebelumnya rusak telah diperbaiki dan kini dapat digunakan kembali.

“Dengan dukungan dua dokter umum dan satu dokter gigi, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujar Ria Agustina Hutabarat, SKM.

Dengan penerapan disiplin kerja yang lebih baik serta strategi jemput bola, UPT Puskesmas Rawat Inap Parsoburan berhasil meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Ke depan, komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik akan terus dijaga guna memastikan akses kesehatan yang optimal bagi seluruh warga.


(A. Nst)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif "