Hari Pers Nasional 2025: Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa

Gambar : Hari Pers Nasional 2025 dengan tema "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa", Pers dan pakar jurnalis RD Ahmad Syarif.
Gambar : Hari Pers Nasional 2025 dengan tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”, Pers dan pakar jurnalis RD Ahmad Syarif.

 

Bekasi – Mediarjn.com Dalam momentum Hari Pers Nasional (HPN) 2025, tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa” menjadi sorotan utama di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Pers sebagai pilar demokrasi memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran publik, mengawasi kebijakan pemerintah, serta mendorong inovasi di sektor pertanian dan pangan. Minggu, (9/2/2025).

Peran Pers dalam Mengawal Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan merupakan isu krusial yang tidak hanya menyangkut produksi dan distribusi bahan pangan, tetapi juga keterjangkauan, keberlanjutan, dan kesejahteraan petani. Pers memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa kebijakan pangan berjalan transparan, adil, dan berpihak pada kepentingan nasional. Melalui jurnalisme investigatif dan edukatif, media dapat mengungkap permasalahan seperti ketimpangan akses pangan, perubahan iklim, serta praktik monopoli yang merugikan petani kecil.

Rd Ahmad Syarif, seorang jurnalis dengan pengalaman luas dalam dunia pemberitaan, menekankan bahwa pers harus lebih dari sekadar penyampai informasi. “Pers harus menjadi penjaga kepentingan publik dengan memberikan pemberitaan yang berimbang, berbasis data, dan solutif terhadap permasalahan ketahanan pangan,” ujarnya.

Ketahanan Pangan Menjadi Fokus HPN 2025

Krisis pangan global akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan gangguan rantai pasok semakin memperjelas bahwa Indonesia harus mencapai kemandirian pangan. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan, namun tanpa pengawasan dan partisipasi aktif media, efektivitas kebijakan tersebut sulit terwujud.

Pers memiliki peran dalam mengawal:

  • Transparansi kebijakan pangan, agar tidak terjadi korupsi dan penyimpangan.
  • Edukasi masyarakat tentang pola konsumsi sehat dan keberlanjutan pangan.
  • Mendukung inovasi pertanian, dengan menyoroti praktik terbaik dalam teknologi pertanian, agribisnis, dan distribusi pangan yang efisien.

Rd Ahmad Syarif menambahkan bahwa pers tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga aktor perubahan sosial. “Jurnalis harus mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap ketahanan pangan, mengangkat suara petani, serta membangun narasi yang mendorong kolaborasi lintas sektor,” tegasnya.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun memiliki peran besar, pers juga menghadapi tantangan seperti penyebaran berita hoaks, tekanan politik, serta keterbatasan akses terhadap data pangan yang akurat. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara pers, akademisi, dan pemerintah untuk memperkuat peran media dalam mengawal ketahanan pangan.

Sebagai penutup, Rd Ahmad Syarif mengajak seluruh insan pers untuk menjadikan HPN 2025 sebagai momentum refleksi dan inovasi. “Mari kita perkuat peran media sebagai penjaga ketahanan pangan bangsa, dengan menghadirkan jurnalisme yang tidak hanya informatif, tetapi juga membangun kesadaran kolektif menuju kemandirian pangan yang sesungguhnya,” pungkasnya.

Hari Pers Nasional 2025 bukan sekadar perayaan, tetapi juga panggilan bagi jurnalis untuk terus berkontribusi dalam menciptakan masa depan pangan yang lebih baik bagi Indonesia.

rdahmadsyarif