Memuat berita terbaru...  

Seorang PNS Kabupaten Karo bernama Sarifin Bangun mengadukan Kriminalisasi terhadap dirinya kepada Prof. Mahmud MD. Dugaan Pemalsuan surat Nota Dinas BKD Karo bermasalah, di Kabanjahe, Sumatera Utara • Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif"
Slider Banner HUT RI 80
   
Maulid Nabi 1447 2025 BANNER 0000 HUT KEJAKSAAN RI 80 BANNER 000      HUT Kejaksaan RI 80 banner 00HUT KEJARI 80 BANNER 01  HUT KEJARI 80 banner 02 HUT KEJARI 80 BANNER 03 HUT KEJARI 80 BANNER 04               HUT Kejaksaan RI 80 banner 05 HUT Kejaksaan RI 80 banner 06 HUT Kejaksaan RI 80 banner 07    

Aksi KOPRI PMII Bekasi Soroti Kasus Kekerasan dan Pelecehan di Kota Bekasi

https://mediarjn.com/wp-content/uploads/2024/06/IMG_20240626_214403.jpg
Aksi KOPRI PMII Bekasi di Depan Kantor Pemerintah

Pada hari Rabu, 26 Juni 2024, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PC PMII Kota Bekasi menggelar aksi di depan kantor pemerintahan Kota Bekasi. Aksi ini bertujuan menyoroti dan menuntut penanganan serius terhadap kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di kota tersebut.

Kota Bekasi Darurat Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Kota Bekasi saat ini dikategorikan sebagai kota darurat kekerasan dan pelecehan seksual. Kasus-kasus ini menciptakan keresahan di masyarakat, dengan korban yang mencakup perempuan, laki-laki, dan anak di bawah umur. Elvin, koordinator lapangan aksi, mengungkapkan bahwa sejak Januari 2024 hingga sekarang, terdapat sekitar 85 kasus yang belum terselesaikan. Hal ini membuat geram KOPRI terhadap Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

Tuntutan KOPRI PMII Kota Bekasi

Ketua KOPRI Kota Bekasi, Afifah, juga mempertanyakan kinerja DP3A yang dinilai tidak sesuai dengan predikat ‘Kota Ramah terhadap Perempuan dan Anak’. Melalui aksi ini, KOPRI PMII Kota Bekasi mengajukan beberapa tuntutan keras:

  • Mendesak DP3A untuk segera menyelesaikan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masih mangkrak, khususnya yang terjadi di Bantargebang, Bekasi Utara, dan Bekasi Selatan.
  • Mendesak Kepala Dinas DP3A beserta strukturnya untuk mengundurkan diri karena dianggap tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya.
  • Mendesak Penjabat Walikota Bekasi untuk mengevaluasi kinerja dan melakukan audit terhadap DP3A.

Melalui aksi ini, KOPRI PMII Kota Bekasi berharap agar kasus kekerasan dan pelecehan seksual di kota Bekasi mendapatkan perhatian serius dan segera ditangani oleh pihak-pihak terkait.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *