Ilustrasi dugaan ingkar janji arisan emas yang menyeret oknum wartawan di Muara Wahau, Kalimantan Timur.
Muara Wahau, – Mediarjn.com – Dugaan ingkar janji dalam pengelolaan arisan emas menyeret nama Bungadiah, yang disebut-sebut sebagai oknum wartawan dari media Mabesnews. Dugaan tersebut disampaikan oleh Anto, jurnalis Mediarjn.com, yang menilai perbuatan Bungadiah telah merugikan ibunya, Hasriani. Peristiwa ini terungkap pada Senin (15/1/2025).
Awal Mula Dugaan Permasalahan
Menurut keterangan Anto kepada sejumlah awak media, persoalan bermula sekitar dua tahun lalu ketika Hasriani mengikuti arisan emas yang dikelola oleh Bungadiah. Dalam kesepakatan awal, pengelola arisan menjanjikan bahwa dana yang disetorkan peserta akan dikonversikan dalam bentuk emas apabila terjadi kenaikan nilai arisan.
Namun hingga kini, janji tersebut tidak pernah direalisasikan.
Janji Tidak Direalisasikan
Anto menyebutkan bahwa emas yang dijanjikan tidak pernah diberikan, sementara dana yang telah disetorkan juga belum dikembalikan. Padahal, Bungadiah sempat menjanjikan pengembalian dana tersebut pada Juli dua tahun lalu.
“Emas yang dijanjikan tidak pernah ada, sementara uang yang sudah dibayarkan juga belum dikembalikan. Janjinya akan diselesaikan sejak Juli dua tahun lalu,” ujar Anto.
Upaya Penagihan Tak Berujung Kepastian
Anto menjelaskan, pihak keluarga telah berulang kali menghubungi Bungadiah yang diketahui berdomisili di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Namun setiap kali dihubungi, Bungadiah selalu menyampaikan alasan keterbatasan dana dan meminta penundaan pembayaran hingga bulan berikutnya.
“Janji pembayaran selalu diulang dari bulan ke bulan, tetapi hingga hampir tiga tahun berlalu tidak ada kejelasan. Ini menimbulkan dugaan kuat tidak adanya itikad baik,” tegasnya.
Nilai Kerugian dan Dugaan Unsur Hukum
Berdasarkan data yang dihimpun, total dana yang telah ditransfer Hasriani kepada Bungadiah mencapai Rp5.000.000 (lima juta rupiah). Anto menilai, apabila tidak ada penyelesaian, perbuatan tersebut patut diduga mengandung unsur penipuan dan dapat diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Sorotan Etika Profesi Pers
Selain aspek hukum, Anto juga menyoroti persoalan etika profesi. Ia menilai, sebagai insan pers, Bungadiah seharusnya menjunjung tinggi integritas, kejujuran, dan kepercayaan publik.
“Saya juga wartawan dan memahami betul kode etik jurnalistik. Sangat disayangkan jika ada oknum wartawan yang justru diduga merugikan masyarakat. Hal ini mencederai marwah profesi pers,” ungkapnya.
Rencana Pelaporan ke Aparat Penegak Hukum
Atas dasar tersebut, Anto menyatakan akan melaporkan dugaan kasus ini kepada aparat penegak hukum (APH) agar dapat diproses secara transparan dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Hak Jawab Dibuka
Hingga berita ini diturunkan, pihak Bungadiah belum memberikan klarifikasi resmi terkait tudingan tersebut. Redaksi Mediarjn.com membuka ruang hak jawab sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
(Anto)

