Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif"
  <!-- SELAMAT HARI Bhayangkara ke 79 KOMBESPOL. HENDRIA LESMANA, S.I.K., M.S.I KAPOLRES DELI SERDANG.  -->
Selamat Hari Bhayangkara ke 79 Kombespol. MUSTOFA, S.I.K., M.H. Kapolres Metro Bekasi.
Ucapan Idul Adha 1446 H dari H. Nurchaidir, Plt. Kepala Dinas Perkimtan Kabupaten Bekasi

Fakta di Balik Video Viral Pasien Meninggal di Kursi Roda: RS Cikarang Medika Jelaskan Situasi IGD Penuh, Pasien Sudah Tak Bernyawa Saat Tiba

Foto RS Cikarang Medika, Video Pasien Meninggal di Kursi Roda Viral di media sosial.

Video Klarifikasi Pihak RS Cikarang Medika yang diwakili Edo selaku Humas RS Cikarang Medika dan pihak keluarga Pasien Meninggal di Kursi Roda Viral di media sosial.

Bekasi, – Mediarjn.com Sebuah video viral memperlihatkan seorang pasien meninggal dunia di atas kursi roda di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Cikarang Medika, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Peristiwa yang terjadi pada Rabu malam, 14 Mei 2025 sekitar pukul 21.00 WIB itu menimbulkan keprihatinan masyarakat dan menjadi sorotan publik, termasuk dari pihak keluarga dan kalangan mahasiswa.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan resmi dari Edo, Humas RS Cikarang Medika, pasien bernama Amsiah (55) dibawa ke rumah sakit menggunakan becak motor oleh pihak keluarga dalam kondisi kritis. Saat tiba di IGD, seluruh tempat tidur dinyatakan penuh.

“Dalam situasi darurat tersebut, petugas kami menyampaikan kondisi IGD dan meminta persetujuan agar pasien sementara ditempatkan di kursi roda,” ujar Edo melalui konfirmasi via WhatsApp kepada awakmedia redaksi Mediarjn.com. Kamis, (15/5/2025).

Setelah dilakukan pemeriksaan awal menggunakan alat rekam jantung (EKG), lanjutnya, pasien dinyatakan telah meninggal dunia. Edo menambahkan bahwa tindakan pemeriksaan dilakukan secara gratis sebagai bagian dari layanan kegawatdaruratan.

Respons Keluarga: Kecewa Namun Memaafkan

Perwakilan keluarga, Kuncir, menyampaikan kekecewaannya atas keterlambatan dan keterbatasan layanan yang diterima saat pasien datang ke IGD.

“Kami kecewa terhadap pelayanan yang tidak maksimal, terutama saat pasien tidak langsung ditangani dengan sigap,” ujarnya.

Namun demikian, pihak keluarga juga menyampaikan permohonan maaf atas beredarnya video kejadian tersebut di media sosial yang sempat memicu persepsi negatif di tengah masyarakat.

“Kami juga minta maaf jika video yang tersebar menimbulkan kegaduhan di publik,” tambah Kuncir.

Mahasiswa Minta Evaluasi Menyeluruh

Organisasi Komite Mahasiswa Kabupaten Bekasi (KOMAKSI) turut menyoroti peristiwa ini. Koordinator KOMAKSI, Mario, mendesak DPRD Kabupaten Bekasi, khususnya Komisi IV, agar segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan rumah sakit, khususnya saat menghadapi situasi darurat.

“Kejadian ini bukan hanya soal RS Cikarang Medika, tapi soal kesiapan seluruh fasilitas kesehatan dalam merespons kasus darurat. Harus ada pengawasan konkret,” tegas Mario.

Penjelasan RS: Tindakan Sesuai Prosedur Darurat

Humas RS Cikarang Medika menjelaskan bahwa karena kondisi IGD dalam keadaan penuh, pasien tidak dapat langsung ditangani di dalam ruang rawat. Setelah komunikasi dengan keluarga, pasien sementara ditempatkan di kursi roda untuk pemeriksaan awal.

Ketika pasien dinyatakan meninggal, jenazah ditempatkan di depan IGD sambil menunggu kedatangan mobil ambulans dari desa, yang tiba sekitar sepuluh menit kemudian.

Evaluasi dan Langkah Selanjutnya

Pihak rumah sakit menyampaikan komitmennya untuk terus mengevaluasi manajemen layanan IGD, termasuk memperkuat komunikasi kepada masyarakat mengenai prosedur darurat saat IGD penuh.

“Kami akan memperbaiki pelayanan serta memperkuat edukasi kepada masyarakat agar memahami kondisi dan alur triase medis dalam keadaan penuh,” ujar Edo.


Rd Ahmad Syarif 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *