Memuat berita terbaru...  

Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif"
Slider Banner HUT RI 80  
   
Hari Kesaktian Pancasila Sekdes Sumberjaya quotes Jurnalistik Hari Kesakitan Pancasila. Kepala Desa, Jejalenjaya. H. KumpulHari Kesakitan Pancasila, Kades Tambu. H. Jaut HUT KEJAKSAAN RI 80 BANNER 000      HUT Kejaksaan RI 80 banner 00HUT KEJARI 80 BANNER 01  HUT KEJARI 80 banner 02 HUT KEJARI 80 BANNER 03 HUT KEJARI 80 BANNER 04               HUT Kejaksaan RI 80 banner 05 HUT Kejaksaan RI 80 banner 06 HUT Kejaksaan RI 80 banner 07    
Dr. Appe Hutauruk, S.H., M.H. Advokat dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular Refleksi Hari Kesaktian Pancasila: Ekonomi Pancasila sebagai jalan tengah antara kapitalisme dan sosialisme.

Jakarta, – Mediarjn.com – Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, para pakar menegaskan pentingnya membangun sistem perekonomian Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dinilai sebagai jalan tengah untuk menghindari dominasi kapitalisme yang menindas maupun sosialisme yang serba terpusat. Rabu, (1/10/2025).

Latar Belakang: Bagaimana Ekonomi Global Berkembang?

Dalam sejarah ekonomi dunia, sistem kapitalisme tumbuh pesat sejak abad ke-18 dengan menekankan persaingan bebas. Namun, praktik tersebut melahirkan monopoli dan penindasan kaum lemah oleh kelompok kapitalis. Sebagai reaksi, lahirlah sosialisme-komunisme di Eropa yang memperjuangkan nasib kaum proletar.

Kedua kutub ini kemudian melahirkan perdebatan panjang tentang arah pembangunan ekonomi dunia.

Konsep Alternatif: Apa Itu Ekonomi Humanistik?

Ekonom Indonesia Mubyarto menawarkan gagasan ekonomi kerakyatan atau ekonomi humanistik. Sistem ini tidak semata mengejar pertumbuhan, melainkan menekankan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.

Tujuannya adalah menciptakan kemakmuran yang adil, merata, serta berlandaskan nilai-nilai moral kemanusiaan. Prinsip ini sejalan dengan semangat gotong royong dan kekeluargaan yang hidup dalam budaya Indonesia.

Terminologi Baru: Mengapa Disebut Ekonomi Pancasila?

Istilah Ekonomi Pancasila pertama kali dikemukakan Emil Salim pada 1967, lalu dipertegas kembali pada 1979. Intinya, ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi pasar terkendali, yaitu perpaduan antara mekanisme pasar dan peran negara.

Dengan demikian, Ekonomi Pancasila dapat dipandang sebagai jalan ketiga antara kapitalisme dan sosialisme, sekaligus mencerminkan nilai khas bangsa Indonesia.

Perbandingan: Bagaimana Sistem Ekonomi Dunia Berbeda?

Kapitalisme di Amerika Serikat dipandang paling representatif, sementara sosialisme di Uni Soviet dan Tiongkok dianggap paling murni. Negara-negara Eropa Barat seperti Inggris lebih mendekati ekonomi campuran atau welfare state.

Indonesia memilih jalannya sendiri melalui Ekonomi Pancasila, yang memadukan prinsip pasar dengan intervensi negara, tetapi tetap berakar pada nilai keadilan sosial.

Relevansi Konstitusi: Mengapa Ekonomi Pancasila Menjadi Fundamental?

Ekonomi Pancasila memiliki dasar konstitusional, yakni tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Prinsip dasarnya mencakup:

  • Kemanusiaan,
  • Nasionalisme ekonomi,
  • Demokrasi ekonomi melalui ekonomi kerakyatan,
  • Keadilan sosial.

Nilai-nilai tersebut bersumber dari agama, budaya, adat istiadat, serta norma gotong royong yang melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Kesimpulan: Apa Makna Refleksi Hari Kesaktian Pancasila?

Momentum Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat bahwa sistem ekonomi Indonesia tidak boleh terjebak dalam ekstrem kapitalisme maupun sosialisme. Dengan mengedepankan Ekonomi Pancasila, Indonesia dapat membangun perekonomian yang adil, inklusif, dan berlandaskan pada nilai luhur bangsa.


Penulis: Dr. Appe Hutauruk, S.H., M.H.
Advokat dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular


(Boy Hutasoit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *