Simalungun, – Mediarjn.com – Warga Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, mempersoalkan distribusi bantuan beras yang dinilai tidak tepat sasaran. Ironisnya, sejumlah penerima justru disebut berasal dari kalangan mampu, termasuk pegawai dan warga yang dinilai sudah berkecukupan.
Bantuan yang datang melalui Kantor Camat Tanah Jawa tersebut seharusnya ditujukan bagi masyarakat kurang mampu. Namun, daftar penerima menuai protes karena dianggap tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Kepala Desa Bayu Bagasan, Saama Siallagan, mengaku ikut kebingungan atas bantuan beras yang justru menimbulkan keresahan.
“Kami juga bingung karena data itu bukan dari kami, tapi dari dinas terkait. Akibatnya, kami yang jadi sasaran kemarahan warga karena dianggap memilih-milih penerima,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).
Saama menegaskan, seluruh kepala desa di Kecamatan Tanah Jawa siap memberikan data yang benar-benar valid bila pemerintah pusat maupun Pemkab Simalungun membuka pendataan ulang.
“Kami berharap bantuan beras ini didistribusikan tepat sasaran sesuai kondisi warga di masing-masing desa,” tegasnya.
Hal serupa disampaikan boru Hutajulu, warga Desa Bosar Galugur. Ia menilai distribusi bantuan justru menimbulkan fitnah di tengah masyarakat.
“Warga jadi curiga kepada kepala desa seolah-olah kami yang menyerahkan data ke pemerintah, padahal faktanya tidak. Kami heran kenapa data penerima bisa seperti itu,” ungkapnya.
Warga pun mendesak pemerintah pusat maupun Pemkab Simalungun untuk segera memperbaiki data agar bantuan beras tersalur tepat sasaran dan tidak lagi menimbulkan kesalahpahaman.
Sementara itu, Camat Tanah Jawa, Maryaman Samosir, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi melalui telepon dan pesan singkat.
Masyarakat berharap kejadian serupa tidak terus berulang, sebab bantuan yang sejatinya menjadi hak rakyat kecil, jangan sampai justru dinikmati oleh pihak-pihak yang tidak seharusnya.
BMH