Memuat berita terbaru...  

Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif"
Slider Banner HUT RI 80
   
Maulid Nabi 1447 2025 BANNER 0000 HUT KEJAKSAAN RI 80 BANNER 000      HUT Kejaksaan RI 80 banner 00HUT KEJARI 80 BANNER 01  HUT KEJARI 80 banner 02 HUT KEJARI 80 BANNER 03 HUT KEJARI 80 BANNER 04               HUT Kejaksaan RI 80 banner 05 HUT Kejaksaan RI 80 banner 06 HUT Kejaksaan RI 80 banner 07 HUT RI 80 Banner 1      HUT RI 80Banner 2      HUT RI 80 Banner 3 HUT RI 80 Banner 4 HUT RI 80 Banner 5 HUT RI 80 Banner 6 HUT RI 80 Banner 7 HUT RI 80 Banner 8 HUT RI 80 Banner 9 HUT RI 80 Banner 10 HUT RI 80 Banner 11 HUT RI 80 Banner 12       HUT RI 80 Banner 13HUT RI 80 Banner 14 HUT RI 80 15    

Petugas Medis Perusahaan Melenyu 2 di Muara Wahau Diduga Lecehkan Karyawan, Manajemen Diminta Bertindak


Muara WahauKutai Timur, Mediarjn.com Kejadian tak biasa terjadi di poliklinik Perkebunan Melenyu 2, Swakarsa, Muara Wahau, Kutai Timur, Senin (14/7) pagi.Seorang karyawan, Samsul, melaporkan perlakuan tidak menyenangkan dari petugas medis, Ibu Alfina. Samsul mengaku dilecehkan dan dipermalukan di depan karyawan yang lainnya karena dilarang mengeluarkan dahak di area poliklinik.

Menurut keterangan Samsul kepada wartawan mabesnews.com,Tispran Kelana, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 08.18 WIB.Ibu Alfina,melarang Samsul mengeluarkan dahak di depan poliklinik. Pernyataan Ibu Alfina, menurut Samsul, “Pak, jangan buang ludah apalagi dahak di depan halaman poliklinik. Apakah saya harus pulang ke barak untuk meludah?” Pernyataan tersebut membuat Samsul merasa dipermalukan di depan karyawan yang lainnya.

Samsul mempertanyakan etika dan profesionalisme Ibu Alfina sebagai petugas medis.Ia merasa perlakuan tersebut tidak pantas dan tidak mencerminkan pelayanan kesehatan yang baik.Samsul juga menambahkan bahwa ia kerap merasa diperlakukan dengan sinis oleh Ibu Alfina saat berobat di poliklinik tersebut.

Samsul berharap manajemen Perkebunan Melenyu 2 dan manajemen pusat segera mengambil tindakan atas laporan ini.Ia khawatir kejadian ini akan mencemarkan nama baik petugas medis di perkebunan Estet Melenyu 2 dan klinik induk KBB.


Anto & Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *