Memuat berita terbaru...  

Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif"
Slider Banner HUT RI 80  
   
Hari Kesaktian Pancasila Sekdes Sumberjaya quotes Jurnalistik Hari Kesakitan Pancasila. Kepala Desa, Jejalenjaya. H. KumpulHari Kesakitan Pancasila, Kades Tambu. H. Jaut HUT KEJAKSAAN RI 80 BANNER 000      HUT Kejaksaan RI 80 banner 00HUT KEJARI 80 BANNER 01  HUT KEJARI 80 banner 02 HUT KEJARI 80 BANNER 03 HUT KEJARI 80 BANNER 04               HUT Kejaksaan RI 80 banner 05 HUT Kejaksaan RI 80 banner 06 HUT Kejaksaan RI 80 banner 07    

Pemkab Toba Bentuk Tim Investigasi Usai Puluhan Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makanan Program MBG

Foto : Kantor Pemerintahan Kabupaten Toba. puluhan siswa SMP Negeri 1 Laguboti mengalami dugaan keracunan makanan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG)

Evaluasi Serius Program Makanan Bergizi Gratis, Sekda Toba Pastikan Satgas Bergerak Cepat

Toba, – Mediarjn.com – Pemerintah Kabupaten Toba mengambil langkah cepat usai puluhan siswa SMP Negeri 1 Laguboti mengalami dugaan keracunan makanan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (15/10/2025). Sekretaris Daerah Kabupaten Toba, Augus Sitorus, yang juga bertindak sebagai Ketua Tim Investigasi MBG, memastikan bahwa seluruh pihak terkait telah bergerak untuk menangani dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.

“Ya, kita sudah melihat langsung para siswa SMPN 1 Laguboti yang dirawat di RS HKBP sebanyak 23 orang dan di RSUD Porsea 28 orang. Saat ini kita masih melakukan pemantauan, siapa tahu masih ada yang belum dilaporkan,” ungkap Sekda Toba, Augus Sitorus, Rabu (15/10/2025) malam.

Menurutnya, Pemkab Toba melalui Satgas MBG akan segera memanggil Koordinator SPPG Toba pada malam yang sama untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program. Ia menegaskan bahwa keselamatan siswa adalah prioritas utama dan investigasi dilakukan secara menyeluruh serta transparan.

Kadisdik Toba: BGN Harus Perketat Pengawasan Pengolahan Makanan

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Toba, Ricardo Hutajulu, meminta agar Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertugas di wilayah Toba melakukan pengawasan lebih ketat terhadap proses pengolahan makanan MBG.

“Badan Gizi Nasional yang bertugas di Toba mohon mengawasi lebih ketat lagi pengolahan MBG, agar tidak membuat siswa trauma,” ujar Ricardo.

Ia menambahkan, kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi bersama agar tidak terulang di sekolah lain. Dinas Pendidikan juga memastikan akan berkoordinasi dengan pihak sekolah, penyedia makanan, dan tenaga kesehatan untuk memperbaiki mekanisme pelaksanaan program MBG di lapangan.

Dinas Kesehatan Toba: Pengawasan di Bawah Satgas MBG Kabupaten

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba, Fredi Sibarani, turut memberikan penjelasan terkait peran instansi yang dipimpinnya dalam pelaksanaan program MBG.

“Terkait operasional MBG itu kewenangan BGN, Dinas Kesehatan melakukan koordinasi dan supervisi di bawah Satgas MBG yang dibentuk di Kabupaten Toba dengan ketua tim adalah Sekda Kabupaten Toba,” jelas Fredi.

Menurutnya, Dinkes akan tetap memantau kondisi para siswa yang dirawat di rumah sakit serta memastikan seluruh makanan yang didistribusikan melalui program MBG ke depannya memenuhi standar kesehatan dan higienitas.

Koordinasi Terpadu, Evaluasi Menyeluruh

Pemkab Toba menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti hasil investigasi dan meninjau kembali pelaksanaan program MBG di seluruh satuan pendidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa tujuan mulia program dalam meningkatkan gizi anak sekolah tidak justru menimbulkan dampak negatif.

Evaluasi diperkirakan akan dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Satgas MBG, serta Badan Gizi Nasional. Pemerintah daerah berharap hasil evaluasi dapat menjadi acuan dalam memperbaiki sistem distribusi, penyimpanan, hingga penyajian makanan bergizi di sekolah.

Evaluasi dan Harapan

Peristiwa di SMPN 1 Laguboti menjadi pengingat penting bahwa setiap program pemerintah, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan anak-anak, memerlukan pengawasan ketat dan sistem yang terintegrasi. Pemerintah Kabupaten Toba melalui Satgas MBG menunjukkan langkah cepat dan tanggung jawab publik dengan melakukan evaluasi menyeluruh serta memanggil seluruh pihak terkait.

Diharapkan, evaluasi ini tidak hanya berhenti pada penanganan insiden, tetapi juga menjadi dasar pembenahan mekanisme pengolahan, distribusi, dan pengawasan makanan bergizi di sekolah-sekolah. Komitmen lintas instansi seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Badan Gizi Nasional diharapkan mampu memastikan agar program MBG kembali dipercaya masyarakat dan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan gizi serta kesehatan generasi muda Toba.


(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *