Pentingnya Skrining Kesehatan untuk Anak Usia Sekolah
Puskesmas Kali Baru Kota Bekasi telah melaksanakan skrining kesehatan perilaku merokok di delapan sekolah, yaitu SMP Mogallana, SMP Tahta Syajar, SMK Tahta Syajar, SMP Patriot, SMA Patriot, SMK Patriot 1, SMK Patriot 2, dan SMK Patriot 3. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui data awal perilaku merokok di kalangan anak usia sekolah antara 10 hingga 18 tahun. Skrining ini tidak hanya mendeteksi perilaku merokok, tetapi juga sebagai langkah awal untuk menghentikan kebiasaan tersebut. “Selain untuk mendeteksi dini perilaku merokok di lingkungan sekolah, juga bertujuan untuk mendapatkan data awal perilaku merokok, mempromosikan kawasan tanpa rokok, dan mendorong siswa untuk menjaga kesehatan paru-paru,” ungkap Kepala UPTD Puskesmas Kalibaru, Sulistyowati, S. ST.
Metode Pelaksanaan Skrining
Skrining perilaku merokok dilakukan melalui beberapa langkah. Pertama, petugas kesehatan memperkenalkan diri dan membagikan kuesioner kepada siswa. Setelah itu, mereka memberikan edukasi mengenai bahaya merokok dan memantau pengisian kuesioner. Hasil dari skrining ini termasuk pengukuran kadar CO2 dalam paru-paru siswa dan memberikan umpan balik mengenai hasil tersebut lalu menyampaikannya ke pihak sekolah untuk evaluasi serta koordinasi. “Melalui proses ini, diharapkan siswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang risiko kesehatan akibat merokok,” jelasnya.
Dampak Buruk Merokok pada Anak dan Remaja
Merokok, lanjut Sulistyowawti, dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan anak dan remaja. Seperti gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan paru-paru, masalah kesehatan kronis, serta infeksi pernapasan akut (pneumonia dan bronkitis), penyakit telinga tengah, asma yang lebih sering dan parah akan menjadi beberapa efek yang ditimbulkan. “Selain itu, terlibat dalam merokok dapat mengakibatkan kurang fokus saat belajar, sulit memahami pelajaran dan munculnya masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendorong siswa agar menjauhi kebiasaan merokok dan memahami dampak buruknya,” tegasnya.
Pengukuran Kadar CO
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
[doc id=7582]“Maka hindari berkumpul dengan teman-teman yang sedang merokok. Yakinlah bahwa rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan. Jangan malu mengatakan bahwa diri kita bukan perokok dan perbanyak mencari informasi tentang bahaya rokok,” pungkas Sulistyowati.
(ADV/Bam)