Latar Belakang Kegiatan
Kegiatan Gebyar Triple Eliminasi yang dilaksanakan pada tanggal 02 Agustus 2024 memiliki tujuan yang sangat krusial dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil dan bayi yang baru lahir. Penelitian menunjukkan bahwa penularan tiga penyakit menular seksual yang menjadi fokus, yaitu HIV, sifilis, dan Hepatitis B (HBsAg) dari ibu ke anak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, dan upaya eliminasi penyakit ini menjadi sorotan utama dari Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan No. 52 Tahun 2017 secara spesifik mengatur mengenai eliminasi penularan HIV, sifilis, dan HBsAg, yang memberikan kerangka hukum dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di kalangan ibu hamil, mengenai pentingnya pemeriksaan dan pencegahan penularan penyakit tersebut. Dengan meningkatkan capaian triple eliminasi, diharapkan dapat mengurangi angka kejadian penyakit menular ini serta meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan melaksanakan pemeriksaan rutin dan memberikan akses terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas.
Pentingnya kolaborasi lintas sektor tak dapat diabaikan dalam mencapai tujuan eliminasi ini. Stakeholder yang terlibat, termasuk lembaga kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat, perlu bersama-sama dalam merancang program yang efektif. Inisiatif ini menjadi momentum untuk mendorong partisipasi aktif dari berbagai pihak, sehingga berbagai program yang ada dapat berjalan secara sinergis, memberikan hasil yang lebih optimal. Pada akhirnya, upaya ini merupakan bagian dari komitmen untuk mencapai pemenuhan hak kesehatan reproduksi ibu, serta menjamin bahwa setiap anak lahir dengan kondisi kesehatan yang baik dan bebas dari risiko infeksi yang dapat dicegah.
Teknis Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Gebyar Triple Eliminasi bagi ibu hamil di Puskesmas Medan Satria telah direncanakan dengan seksama melalui kolaborasi antara berbagai program kesehatan, termasuk Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), program penanggulangan HIV, dan program pencegahan hepatitis. Proses pelaksanaan kegiatan ini melibatkan berbagai tahapan yang dirancang untuk memastikan keberhasilan pemeriksaan kesehatan ibu hamil.
Awalnya, sosialisasi dilakukan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang kegiatan ini, dengan target utama adalah para ibu hamil. Pihak Puskesmas bekerja sama dengan posyandu setempat dan kelompok ibu hamil untuk menyebarkan informasi mengenai tanggal, lokasi, dan manfaat dari pemeriksaan triple eliminasi. Dengan pendekatan ini, diharapkan lebih banyak ibu hamil yang dapat terjaring untuk mengikuti kegiatan ini.
Acara berlangsung di ruang KIA UPTD Puskesmas Medan Satria, yang dipilih karena aksesibilitasnya dan fasilitas yang memadai untuk penanganan medis. Pada hari kegiatan, petugas kesehatan siap menerima ibu hamil yang datang, berawal dari pendaftaran yang dilakukan secara sistematis. Setelah itu, ibu hamil akan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk deteksi dini HIV, hepatitis B, dan sifilis. Pentingnya pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan sedini mungkin dan memberikan perawatan yang tepat.
Hasil pemeriksaan ibu hamil yang diperiksa Triple Eliminasi dicatat dan dilaporkan ke dalam aplikasi SIHA (bagi ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan HIV dan Sifilis) dan aplikasi SIHEPI (bagi ibu hamil yang diperiksa Hepatitis) yang telah disiapkan. Petugas kesehatan akan memastikan bahwa semua data pribadi ibu hamil, serta hasil pemeriksaan, tercatat dengan akurat. Data ini tidak hanya berguna untuk pemantauan kesehatan masing-masing individu, tetapi juga untuk kepentingan analisis lebih lanjut dalam rangka meningkatkan program kesehatan di masa mendatang.
Hasil dan Temuan Kegiatan
Selama pelaksanaan kegiatan tersebut, sebanyak 50 orang ibu hamil telah menjalani pemeriksaan lengkap. Hasil pemeriksaan menunjukkan kabar gembira, di mana semua ibu hamil yang mengikuti pemeriksaan dinyatakan negatif untuk ketiga penyakit tersebut. Temuan ini memberikan gambaran positif mengenai kesehatan ibu hamil di wilayah tersebut. Tidak hanya itu, hasil negatif untuk HIV, sifilis, dan HBsAg menunjukkan adanya kesadaran tinggi di kalangan ibu hamil akan pentingnya pemeriksaan kesehatan selama kehamilan. Selain itu, program seperti ini juga dapat menjadi pendorong bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
(ADV/Bam)