Camat Hadir, Polemik Pembangunan SDN Mekarsari 07 Tambun Selatan Pun Terselesaikan

Proses Awal Pembangunan

Proses pembangunan SDN Mekarsari 07 di Tambun Selatan akhirnya menemukan titik terang. Ketua RW 018 Desa Mekarsari menegaskan bahwa warga tidak pernah menghambat pembangunan. Justru, warga mendukung penuh pembangunan sekolah tersebut. “Intinya nggak ada cerita warga kita menghambat. Kalau bangunannya lah kita dorong gitu kan. Justru begitu ini berhenti kerja, kita tegur pemborongnya,” ujarnya.

Kurangnya Perhatian Pemerintah

Sejak awal, warga merasa pemerintah kurang memberikan perhatian kepada SDN Mekarsari 07 yang selama ini hanya memiliki tiga ruangan kelas. Mereka kemudian mendorong melalui berbagai usulan, termasuk dalam proses Musrenbang. Kepala Sekolah juga aktif melaporkan dan mendorong agar sekolah tersebut dibangun. “Pada prinsipnya semua warga setuju cuma kan kita juga harus lapor ke warga. Ini lo ada pembangunan sekolah. Lalu kita kumpulkan tokoh masyarakat dan pihak DKM. Dari beberapa masukan dan usulan, yang paling utama adalah dibuatkan pintu masuk tersendiri. Kenapa? Selain keindahan itu juga demi keselamatan anak-anak murid itu sendiri. Supaya keluarnya itu gak langsung ke jalan utama. Pintu masuknya juga bisa dikunci demi keamanan dan tidak saling mengandalkan. Supaya juga sekolah ada wibawa. Masa sekolah gak punya pintu masuk?,” tambahnya.

Kesepakatan Bersama

Sopian Hadi, Camat Tambun Selatan, menyatakan bahwa hasil musyawarah yang dihadiri pihak Kepala sekolah Bimaspol, Babinsa, DKM, BPD, Sekdes, dan Ketua RW 018 serta RT 007 Desa Mekarsari telah menyepakati pembangunan rehab SDN Mekarsari 07 tetap seperti sebelumnya, yakni menghadap masjid. “Sebagai tambahan, pihak sekolah diharapkan menjaga kebersihan dan membuat pintu masuk akses sendiri. Dengan selesainya polemik ini, diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar dan tepat waktu,” singkatnya.

Harapan Ke Depan

Kepala Sekolah SDN Mekarsari 07, Bambang Hernawanto, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam menyelesaikan permasalahan ini. “Setelah melalui mediasi, pembangunan sekolah disepakati untuk tetap menghadap masjid seperti semula dengan dibuatkan pintu masuk sendiri. Saya sangat berterima kasih atas mediasi semua pihak,” ungkapnya.

“Media RJN yang memediasi, Pak Camat beserta unsur Muspika, pihak desa, tokoh masyarakat dan juga komite sekolah yang telah sangat mendukung. Saya bersyukur sekali atas hasil kesepakatan bersama ini. Karena dari kemarin itu memang agak menghambat pembangunan sekolah ini. Jadi dengan selesainya ini pihak sekolah merasa tenang. Sehingga KBM nanti bisa tepat waktu dan berjalan lancar kembali. Sekali lagi saya sangat berterima kasih atas mediasi semua pihak yang telah sangat mendukung,” pungkasnya.