Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif "
Genangan air banjir di Kampung Cikedokan, Cikarang Barat, menghambat aktivitas warga

 

Cikarang Barat, – Mediarjn.com Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi kembali menyebabkan banjir di Kampung Cikedokan, RT 001, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat. Kejadian ini bukan pertama kali terjadi, melainkan sudah berlangsung selama satu tahun dan semakin memburuk seiring meningkatnya curah hujan. Jum’at, (14/2/2025).

Berdasarkan keterangan warga setempat, Fiqri, ketinggian air yang menggenangi permukiman bervariasi, mulai dari 30 cm hingga mencapai 70 cm. Kondisi ini menyulitkan warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk akses transportasi yang terganggu serta risiko kesehatan yang meningkat akibat lingkungan yang tidak higienis.

Tiga Titik Lokasi Banjir Paling Parah

Banjir yang terjadi di RT 001 dan RT 002 Kampung Cikedokan RW 001 memiliki tiga titik paling terdampak, yaitu:

  1. Gang Rukem RT 001 RW 001.
  2. Jalan Desa Kp Cikedokan RT 001 RW 001.
  3. Perempatan Warung Sengon RT 002 RW 001.

Ketiga titik ini menjadi lokasi yang paling parah dengan debit air yang lama menyusut. Akibatnya, sejumlah rumah warga terdampak, aktivitas ekonomi terganggu, dan akses jalan sulit dilalui. Dampak lain yang menjadi perhatian utama adalah potensi penyakit yang dapat timbul akibat kondisi lingkungan yang tidak sehat.

Dugaan Penyebab Banjir dan Keluhan Warga

Fauzi, seorang pemuda warga setempat, mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir diduga akibat tersumbatnya saluran air yang disebabkan oleh berdirinya PT MJB di sekitar lokasi. Ia menambahkan bahwa sebelum perusahaan tersebut berdiri, tidak pernah terjadi banjir di wilayah tersebut.

“Kami menduga bahwa keberadaan PT MJB menyebabkan aliran air menjadi terhambat, terutama di titik pertama dan kedua yang kini sering dilanda banjir,” ujar Fauzi.

Tuntutan Warga dan Harapan Solusi dari Pemerintah

Warga Kampung Cikedokan berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk menangani permasalahan ini. Mereka mendesak adanya tindakan cepat dalam perbaikan infrastruktur drainase serta peninjauan ulang terhadap dampak lingkungan akibat keberadaan industri di sekitar permukiman.

“Kami hanya ingin hidup tenang tanpa harus khawatir setiap kali hujan turun. Pemerintah harus responsif dan solutif terhadap permasalahan banjir yang sedang kami alami ini,” tutup Fauzi.

Pemerintah diharapkan segera melakukan kajian teknis dan turun langsung ke lokasi guna mencari solusi yang tepat agar kejadian serupa tidak terus berulang, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupan dengan aman dan nyaman.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Rubrik Jurnal Nusantara - Inspiratif - Inovatif - Kompetitif "